Tutorial Wudhu
Bismillah.. Bagi sebagian orang mungkin akan sedikit heran dan bertanya-tanya mengenai tata cara wudhu yang sesuai dengan tuntunan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, terutama setelah kita membaca artikel ini.. Hal ini disebabkan karena sudah terbiasanya sebagian muslim menerapkan tata cara wudhu yang diajarkan oleh orangtuanya atau guru ngajinya sewaktu kecil, dan ternyata apa yang dipelajari sewaktu kecil berbeda dengan apa yang diajarkan Nabi. Dengan kata lain, wudhu yang kita lakukan selama ini salah, dan bukan bersumber dari ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Seperti halnya sebagian besar muslim lainnya. Saya juga cukup lama berwudhu dengan tata cara yang salah, terutama ketika mengusap rambut, telinga, dan membasuh kaki. Padahal ketika membasuh rambut dan telinga, hanya dilakukan satu cidukan saja dan tidak dipisah. Sedangkan untuk membasuh kaki, yang benar adalah sampai kedua mata kaki saja, bukan sampai lutut. Dan ini terjadi karena kefakiran saya terhadap ilmu fiqih yang sesuai pemahaman Salafush Shalih. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai fiqih wudhu yang benar disertai dengan video penunjang. Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian yang mungkin saja juga belum tahu.
Kedudukan wudhu dalam sholat
Wudhu merupakan suatu hal yang tiada asing bagi setiap muslim, sejak kecil ia telah mengetahuinya bahkan telah mengamalkannya. Akan tetapi apakah wudhu yang telah kita lakukan selama bertahun-tahun atau bahkan telah puluhan tahun itu telah benar sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi was sallam? Karena suatu hal yang telah menjadi konsekwensi dari dua kalimat syahadat bahwa ibadah harus ikhlas mengharapkan ridho Allah dan sesuai sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam. Demikian juga telah masyhur bagi kita bahwa wudhu merupakan syarat sah sholat, yang mana jika syarat tidak terpenuhi maka tidak akan teranggap/terlaksana apa yang kita inginkan dari syarat tersebut. Sebagaimana sabda Nabi yang mulia
Muhammadshallallahu ‘alaihi was sallam,
« لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ مَنْ أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ »
“Tidak diterima sholat orang yang berhadats sampai ia berwudhu”.
Dari hadits yang mulia ini dan beberapa hadits yang lain dapat kita simpulkan tata cara wudhu Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam secara ringkas sebagai berikut
- Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats.
- Mengucapkan basmalah (bacaan bismillah).
- Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
- Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam mulut dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.
- Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
- Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.
- Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
- Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri